namanya
FARLAN usianya enam tahun, jenis kalamin laki-laki, ciri-ciri badan montok pipi
bulat rambut krinyol (kriting konyol) antara kribo dan gelombang tsunami, emang
ada?? hahha..
pokoknya
luthu beuuuddhhhhh.. ^^
jadi nemu mahluk ini nggak sengaja, tapi aku percaya nggak ada yang kebetulan dalam hidup ini! dan aku bersyukur banget bahwa Tuhan mempertemukan aku dengan si-unyu..
pagi
itu, balikpapan cerah banget! setelah pertemuan pengurus pesparawi se-provinsi
di kota minyak, aku memutuskan jalan-jalan ke tenggarong dulu, mumpung ada
libur tiga hari sebelum masuk kuliah dan akan netap lagi di balikpapan selama
seminggu kedepan..
jadilah
dengan setelan bekpekaran nanggung, modal tas ransel dan sendal hotel gretongan
ditambah uang didompet yang nggak gendut sama sekali aku ke terminal batu
ampar,tujuannya jelas! kota raja tenggarong..
ahh,
entah kepagian atau kesiangan aku nggak ngeliat ada tanda-tanda bis yang ngetem
di terminal, celingak celinguk ampe leher nyembal nyembul tetap aja nggak
ngeliat ada bis parkir, apalagi suara kenet yang teriak-teriak manggil
penumpang..
ahhh,
mungkin bisnya udah jalan..
dengan
semangat empat lima aku, coba jalan beberapa meter, kali aja bis nya ada di
jalur luar arah samarinda, bener aja!! cuma telat dikit aja ternyata bisnya
udah mulai jalan, tetap dengan semangat empat lima aku nyoba ngejar bis yang
jaraknya belum terlalu jauhhhhh..
hosh..hoshh..hoosshhh..
dengan
bantuan abang-abang ojek dan abang bakso yang ikut teriak-teriak nyetopin bis,
akhirnya bis berhenti juga..
praise
God!
mungkin
ini bis pertama menuju samarinda, penumpang bejubel dan aku cuma kebagian
tempat duduk paling belakang, nggak papa, setidaknya nggak nunggu bis
berikutnya yang bakal berangkat satu jam kemudian..pas mau duduk, nampak anak
kecil yang tersenyum lebarrrr banget ke arahku..
aha!!
ternyata aku bakal duduk ma anak kecil, ehhmm, bukan sekali ini aja aku duduk
dampingan ma anak kecil, it's oke waelah!! aku rapopo, dari pada duduk ma pria
paruh baya yang kecentilan! paling
sial sih di muntahian ato di jadikan springbed, hahahha..
biasanya
dalam bis aku nggak terlalu suka ngajak orang 'asing' (orang yang nggak aku
kenal) buat ngobrol, tapi pengecualian buat mahluk manis disamping aku ini,
setiap kali menoleh ke arahku dia pasti merekahkan senyuman yang menurut aku,
terlalu manis untuk diabaikan, dengan
sedikit basa basi aku mencoba memulai pembicaraan..
'namanya siapa??'
'falan' #ngejawab tapi nggak jelas..
'rumahnya dimana??'
'jauuuuuhhhhhh tana!!' #nunjuk arah yang dia sendiri nggak yakin, hahaha..
'namanya
farlan tante, kami baru datang dari bandung!' jawab ibunya, yang sedari tadi
hanya terduduk lesu sembari menatap keluar jendela bis dengan pandangan
nanarr..
'oohh...'
jawabku dan pembicaraanpun terhenti..
tiba-tiba
aja aku tertarik buat ngeluarin kamera pocket dari tas aku, pengen photo
suasana dalam bis yang penuh dengan penumpang, apalagi posisiku pas banget yah
kan..
‘baduss
nya’..
suara cadel disamping aku, terdengar sedikit terkagum-kagum dengan benda yang aku pegang, dan akupun menoleh.. si-farlan ini senyum-senyum dan nggak berhenti bilang kalo kamera aku badus = bagus, hehhe..
suara cadel disamping aku, terdengar sedikit terkagum-kagum dengan benda yang aku pegang, dan akupun menoleh.. si-farlan ini senyum-senyum dan nggak berhenti bilang kalo kamera aku badus = bagus, hehhe..
‘kita
poto yah?? Berdua ma tante!’ pintaku dan dianggukkan ma farlan..
‘badus
yah??’ kali ini dia menoleh kearah kakiku..
‘sandal
tante yah??’ tanyaku lagi
‘iya!
Badus, sandanku nggak!’ sambil nunjukin sandal jepi usang warna orens yang dia
pake..
‘hahhahaha,
bagus kok!!’ aku coba membesarkan hatinya..
‘kamu
nih lucu banget’ sambil towel-towel pipinya farlan, dan nyak nya cuma ngakak-ngakak..
padahal kalo farlan tahu sandal yang aku pakai adalah sendal hotel yang aku dapatkan secara 'GRATISan' hahaha..
padahal kalo farlan tahu sandal yang aku pakai adalah sendal hotel yang aku dapatkan secara 'GRATISan' hahaha..
singkat
cerita ternyata, farlan ma orangtuanya nih pendatang baru di kaltim tujuan
mereka adalah kota berau, mereka memutuskan untuk pindah ke berau karena usaha
mereka di bandung sedang collaps! Sebelum ke kaltim mereka mampir di Surabaya,
ternyata nyampe disurabaya mereka kecopetan dan raiblah semua tas dan
isi-isinya..
mereka
nyampe balikpapan juga dari kebaikan orang lain, menurut teteh bella (mamahnya
farlan) mereka ini numpang di salah satu gereja disurabaya, yang mereka nggak
tau nama gerejanya dan gima cara mereka nyampe digereja tersebut, dan pihak
gereja inilah yang ngongkosin mereka sehingga nyampe di kaltim..
dengar
cerita teteh bella yang rada memilukan ini akhirnya aku nggak banyak nanya,
takut dia sedih, pantesan aja sebelum ngobrol ma aku, wajahnya kusut banget,
dan akupun memutuskan ngobrol-ngobrol ringan aja dan lucu-lucuan..
dalam
hati aku bersyukur banget, karna mendapatkan satu pelajaran berharga pagi ini. Bahwa
dalam keadaan apapun tetaplah mengucap syukur baik atau buruk, bener aja nggak
ada yang kebetulan dalam hidup ini, dalam bis yang bejubel dengan penumpang pun
Tuhan bisa mengajarkan bahwa life up and down tapi tetap TUHAN melindungi umat-NYA..
ketemu
farlan yang manis inipun aku belajar tentang kepolosan, ketulusan, keceriaan
dan kesucian hati..
terlalu
kecil buat dia tahu apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang tuanya, tapi
dia juga nggak merengek untuk jajan dan minuman dalam kemasan yang biasanya
jadi sajian utama anak-anak saat melakukan perjalanan jauh..
masih
separuh perjalanan saat teteh bella dan farlan memutuskan untuk tidur, mungkin
terlalu lelah memikirkan nasib mereka selanjutnya dan masih belum bisa
membayangkan seberapa jauh dan lama lagi perjalanan yang akan mereka tempuh
menuju kota berau sebagai kota tujuan mereka (yang aku pastikan masih sangat
jauh dari samarinda).. dan dengan santainya si-manis farlan ini meletakkan
kepala di bahuku, saat mamahnya merapikan posisi tidurnya, tetap aja dia
memilih pundakku untuk bersandar, benar-benar anak yang lucu..
saat
bis yang aku tumpangi memasuki kawasan loa janan, aku pamit ma teteh bella kalo
aku bakal turun duluan, dan aku sempat memberikan nomor hape aku yang sejak
awal diminta ma teteh bella..dan nggak sengaja ternyata gerakan aku
membangunkan farlan, dia sempat nanya..
‘mami
mau mana??’
dan
aku ngejawab, kalo aku bakal turun duluan untuk melanjutkan perjalanan ke kota
berikutnya, dan aku menghadiahkan ciuman gemes dipipi gembulnya, dan dia hanya
terkekeh-kekeh..
‘ati-ati
di jalan yah’
‘iya,
makasih yah’ aku kembali mencium dan memeluknya dengan perasaan yang campur
aduk, aarrggghhhh, mahluk ini manis banget, ramah, ceriah dan menggemaskan.
aku
sempat meletakkan uang jajan di genggeman farlan yang mati-matian di tolak ma
teteh bella, entah kenapa aku ingin memeberinya karena aku tahu farlan lebih
perlu jajan ketimbang diriku ini..
mungkin
ini bukanlah tindakan yang benar, tapi akupun nggak menolak disalahkan untuk
‘sesuatu’ yang aku anggap benar!! ehm..
bis
berhenti tepat di simpang loa janan, sebelum memutuskan untuk turun, sekali
lagi aku memeluk dan mencium farlan, juga teteh bella..
‘terkadang aku
meminta CINTA dan pundak kepada TUHAN untuk meletakkan kepalaku saat menangis tersedu dikala beban hidup yang menghampiriku terasa berat untuk ku pikul sendiri, tapi Tuhan justru memberiku orang-orang ‘bermasalah’
untuk aku cintai dan sayangi, dan aku mengerti, begitulah cara Tuhan
mendidikku!'
Komentar
Posting Komentar
boleh komen..^^